Sebagai salah satu persiapan mengikuti Paralimpiade 2024 di Paris, atlet-atlet di kontingen Indonesia membawa sejumlah makanan khas Nusantara seperti gudeg hingga keripik.
“Bekal makanan khas Nusantara tentu ada, saya bawa gudeg dan kremes,” kata Fredy Setiawan, atlet para bulutangkis, dalam keterangan tertulis NPC Indonesia, Kamis (22/8/2024).
Hal yang sama juga diungkapkan Dheva Anrimusthi. Atlet para bulutangkis yang akan turun di nomor tunggal putra SU 5 Paralimpiade 2024 ini membawa cemilan khusus untuk menemani makan nasi di Paris.
Baca juga: Paralimpiade Paris 2024: Indonesia Kirim 35 Atlet |
“Ada beberapa yang saya bawa, pastinya makanan yang saya suka, seperti keripik buat teman makan nasi,” tutur Dheva Anrimusthi.
Maulana Rifky Yafianda, atlet para renang, tidak ketinggalan membawa amunisi. Ia sudah memasukkan abon ke dalam ranselnya untuk bekal menuju Prancis.
“Saya bawa abon agar nanti kalau makan di sana lebih kerasa, agar tidak hambar,” ucap Maulana Rifky Yafianda.
Apa yang dilakukan Maulana cs terbilang wajar, mengingat perbedaan makanan Indonesia dengan Paris. Logistik pun menjadi bagian penting dalam menunjang prestasi atlet-atlet Indonesia selama mengikuti Paralimpiade 2024.
“Tentunya itu menambah semangat dan kepercayaan diri. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,” ungkap Maulana Rifky.
Baca juga: Indonesia Targetkan 1 Emas, 2 Perak, 3 Perunggu di Paralimpiade 2024 |
Sebagai informasi, Indonesia mengirimkan 35 atlet di Paralimpiade Paris 2024. Mereka berasal dari 10 cabang olahraga. Kontingen Indonesia telah terbang ke Paris sejak 20 Agustus dalam tiga kloter.
Totalnya 26 atlet dari delapan cabang olahraga. Mereka bergabung dengan atlet-atlet boccia dan panahan yang sudah lebih dulu bertolak ke Kota berjuluk City of Love itu pada 5 Agustus 2024.
Rencananya Paralimpiade 2024, ajang olahraga multiavent untuk atlet-atlet difabel terbesar sejagat raya, akan resmi dibuka pada 28 Agustus dan berlangsung hingga 8 September 2024.
(mcy/krs)
