Selamat Datang, Gregoria! Berkatmu, Tradisi Medali Bulutangkis Terjaga

Pebulutangkis Indonesia Gregoria Mariska Tunjung sudah pulang ke Tanah Air usai berjuang di Olimpiade 2024. Kedatangannya disambut jajaran tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Kemenpora.

Jorji, begitu ia disapa, datang dengan wajah semringah berkalungkan medali perunggu Olimpiade di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (9/8/2024). Ia didampingi kekasihnya, Mikha Angelo.

Dalam penyambutan tersebut, Wakil Bendahara II KOI Richard Sam Bera, mengapresiasi perjuangan Gregoria Mariska selama di Olimpiade Paris 2024.

Baca juga: Carolina Marin Cedera, Gregoria Dapat Perunggu Olimpiade Paris 2024

“Pertama-tama atas nama masyarakat Indonesia selamat datang, kembali ke rumah, kami apresiasi perjuangan Gregoria di sana,” kata Richard dalam sambutannya.

“Kita patut bersyukur bahwa apa yang diraih menghasilkan medali dan diharapkan bisa menjadi batu loncatan di ajang yang akan datang.”

Gregoria meraih satu-satunya medali dari bulutangkis di Olimpiade 2024. Ia memperoleh keping perunggu setelah Carolina Marin, tunggal putri Spanyol, mundur di babak semifinal saat menghadapi He Bing Jiao (China). Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu mengalami cedera.

“Kita baru selesai Olimpiade, tapi merujuk ke Olimpiade 2028 tak jauh dan harus persiapan sejak sekarang. Turnamen sudah menunggu, tahun depan ada SEA Games, lalu Asian Games, dan ada Olimpiade 2028. Jadi semoga bisa dipersiapkan lebih baik lagi,” lanjutnya.

Sementara itu, Deputi 2 Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta menegaskan bahwa kiprah dan pencapaian Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade 2024 merupakan sesuatu yang membanggakan terlepas dari warna medali yang ia bawa pulang.

Baca juga: Seperti Tahun 2012, RI Tanpa Medali Emas Badminton di Olimpiade 2024

“Hari ini salah satu putri terbaik datang ke Tanah Air membawa kebanggaan dengan membawa medali bulutangkis. Tradisi medali yang tak berhenti, apapun medalinya,” kata Isnanta.

“Sebuah medali di Olimpiade luar biasa, bukan kaleng-kaleng. Perjuangannya luar biasa. Sama Thailand saja, yang jarang menang, tapi akhirnya menang di kejuaraan paling bergengsi,” ujarnya.

“Artinya bulutangkis menghadirkan kader terus dan untuk cabor-cabor lain akhirnya menambah teman bulutangkis, seperti panjat tebing dan angkat besi. Kita doakan tahun depan bisa bertambah temannya bulutangkis,” ucap Isnanta.

Baca juga: Medali Indonesia di Olimpiade: Momennya Panjat Tebing dan Angkat Besi

(mcy/krs)

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Daihatsu1. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.